Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 12:47:33【Sehat】120 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(3317)
Artikel Terkait
- BPKN wajibkan pelaku usaha patuhi regulasi keamanan pangan
- Polresta Bandara Soetta pastikan dapur MBG Polri teruji sesuai SOP
- Pemerintah tegaskan AS ngak larang impor udang dan cengkeh asal RI
- Promosikan kuliner, makan gratis di Sungai Kapuas ramai pengunjung
- 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
- KBRI Yangon apresiasi kemenangan Garuda Pertiwi atas Makau
- Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya
- 36 warga Majene Sulbar keracunan makanan pesta pernikahan
- Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III
- BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan
Resep Populer
Rekomendasi

Berbagai produk terbaru debut di ajang CIIE kedelapan di Shanghai

Jaksel beri bantuan dan penanganan terdampak kebakaran Pengadegan

Mendagri ingatkan pemda tetap waspada meski inflasi terkendali

Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG

Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP

Program Makan Bergizi Gratis sasar 146 siswa SLB di Subang

Pemerintah tegaskan AS ngak larang impor udang dan cengkeh asal RI

Puluhan siswa SMP di Tulungagung Jatim keracunan MBG